Metode interpretasi Intercept Time Method (ITM) merupakan salah satu metode interpretasi seismik refraksi yang sangat sederhana dan hasilnya relatif kasar karena hanya dapat digunakan untuk menghitung kedalaman pada lapisan di bawah titik tertentu saja pada gelombang refraksi pertama untuk mewakili kedalaman model di bawah lintasan seismik refraksi, sehingga metode ini hanya akurat apabila dilakukan untuk kondisi geologi yang tidak kompleks (Kanli, 2009). Dalam perhitungannya, metode ITM mengasumsikan lapisan dibawah permukaan adalah lapisan yang homogen (kecepatan lapisan relatif seragam) serta batas lapisan atau refraktor cenderung datar (tanpa undulasi).
Berdasarkan gambar diatas, titik S merupakan sumber dan G merupakan geophone, sedangkan S-A-B-G merupakan jejak atau raypath dari gelombang refraksi, sedangkan Ic merupakan sudut kritisnya. Maka persamaan waktu tempuh total (Tt) untuk satu lapis dari titik S ke titik G dapat ditentukan sebagai berikut:
V1 = Kecepatan lapisan pertama
V2 = Kecepatan lapisan kedua
Dari persamaan tersebut dapat disederhanakan kembali menjadi:
Berdasarkan asumsi Intercept Time (ti), dengan X = 0, sehingga Tt = ti , maka:
Dari persamaan tersebut, maka ketebalan lapisan pertama (Z1) dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
Atau dapat disederhanakan kembali menjadi:
Dimana:
ti = Time interceptV1 = Kecepatan lapisan pertama
V2 = Kecepatan lapisan kedua
Untuk penyelesaian perhitungan metode intercept time (ITM) menggunakan bahasa python, dapat dilihat disini.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon